SedangkanSheldon, seorang kriminolog dari Inggris membedakan bentuk tubuh manusia menjadi tiga yaitu: 1. Endomorph (bulat, halus, gemuk) Orang dengan ciri-ciri tubuh seperti ini terpengaruh untuk melakukan perilaku menyimpang karena sangat mudah tersinggung dan cenderung suka menyendiri. 2.
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Sosiologi ★ SMA Kelas 12 / Ketimpangan Sosial dan Globalisasi - Sosiologi SMA Kelas 12Terdapat kasus seorang individu melakukan tindakan perilaku yang menyimpang karena hasil ia belajar semasa kecil, ia melihat orang-orang di lingkungan tempat tinggal melakukan perilaku menyimpang pula. Pemecahan masalah ini berkaitan dengan teori perilaku menyimpang yaitu asosiasi BENARB. SALAHPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Modernisasi - Sosiologi SMA Kelas 12Banyak masyarakat yang menyadari hak – haknya sebagai warga negara adalah ciri modernisasi di bidangA. budayaB. politikC. ekonomiD. sosialCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaTekstil - Seni Budaya Semester 2 Genap SMP Kelas 7Tema 6 Subtema 3 SD Kelas 5Segi Banyak dan Bangun Datar - Matematika SD Kelas 4Bencana Alam - Pendidikan Lingkungan Hidup PLH SD Kelas 4Tolak Peluru - Penjaskes PJOK SMP Kelas 7Seni Rupa - Seni Budaya SMP Kelas 7Belajar Bahasa MandarinMengevaluasi Routing Statis - TKJ SMK Kelas 12PTS Seni Budaya SMA Kelas 10PTS Seni Budaya SMA Kelas 11 karenaia memperhatikan materi pelajaran dan paham terhadap apa yang dikatakan oleh guru, akan tetapi karena ia sangat mengagumi cara guru berbicara, mengagumi penampilan guru, sehingga ketika ia ditanya apa yang telah disampaikan guru, ia tidak mengerti apa-apa. Nah, siswa yang demikian pada hakikatnya tidak
- Perilaku menyimpang atau biasa disebut dengan penyimpangan sosial merupakan salah satu topik yang dikaji dalam sosiologi dan antropologi. Tema ini merujuk pada fenomena perilaku individu dalam masyarakat yang dinilai menyimpang. Mengutip materi kuliah "Konformitas, Penyimpangan, dan Kejahatan" terbitan UPH yang dilansir di laman Kemdikbud, pengertian perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial di dalam masyarakat. Dengan kata lain, perilaku menyimpang tidak sesuai dengan kehendak umum dalam masyarakat. Sementara dalam buku Sosiologi 1, Volume 1 2008119, Andreas Suroso menjelaskan perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial adalah segala bentuk tindakan dari individu ataupun kelompok yang tidak sesuai, bahkan menentang, aturan ataupun nilai-nilai norma sosial dalam pakar sosiologi juga menyodorkan beragam pengertian perilaku menyimpang, demikian dijelaskan di buku Sosiologi untuk SMA Kelas X 2009, Hlm 104. Setidaknya ada 3 definisi yang bisa dicermati. Menurut Bruce J. Cohen, perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tak bisa menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak di masyarakat. Sedangkan James Vander Zander mendefinisikan perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang. Adapun Robert Lawang menjelaskan, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku begitu, dalam buku CMS Sosiologi SMA/MA Kelas X, XI, XII, diterangkan bahwa perilaku menyimpang ada yang positif dan negatif. Penilaian positif itu dapat muncul akibat perubahan nilai dan norma-norma di perilaku menyimpang yang dinilai positif ialah kegigihan Kartini saat memperjuangkan emansipasi perempuan di tengah budaya dan aturan yang membatasi peran wanita. Perjuangan itu dahulu mungkin dinilai menyimpang dan negatif, tetapi kini justru dianggap positif hlm. 54.Penjelasan 4 Teori Penyimpangan Sosial Setidaknya ada 4 teori perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial yang bisa dicermati untuk memperkaya pemahaman akan tema ini. Sebenarnya, teori tentang perilaku menyimpang dapat dijelaskan pula dari segi mikroantropologi dengan mencari akar penyimpangan pada interaksi sosial. Penyimpangan sosial pun bisa dijelaskan dari segi makroantropologi dengan mencari sumber penyebabnya di struktur itu, ada pula teori biologi dan psikologi seperti psikoanalisis Freud yang juga menjelaskan mengapa seseorang melakukan perilaku menyimpang. Infografik SC 4 Teori Penyimpangan Sosial. diterangkan dalam Modul Antropologi terbitan Kemdikbud 2017, berikut substansi 4 teori yang menerangkan penyebab perilaku menyimpang. 1. Teori Differential Association Edwin H. SutherlandTeori ini divetuskan oleh Edwin H. Sutherland. Dalam teori differential association, penyimpangan sosial dianggap terjadi karena pergaulan berbeda. Maka itu, perilaku menyimpang dipahami terjadi karena proses alih budaya cultural transmission. Melalui proses tersebut, seseorang mempelajari suatu deviant subculture suatu sub kebudayaan menyimpang. Contoh yang diajukan Sutherland ialah perilaku mengisap ganja mariyuana, tetapi proses yang sama berlaku pula dalam mempelajari beraneka jenis perilaku menyimpang Sutherland, semua perilaku dipelajari. Karena itu, perilaku menyimpang juga merupakan hasil dari proses belajar dari individu. Proses belajar tersebut bisa terjadi karena intensitas kontak dengan orang yang menyimpang, atau hubungan dengan orang yang sumber penyimpangan dalam teori Sutherland adalah keluarga, teman sebaya, lingkungan hunian, subkultur, bahkan penjara. 2. Teori Labeling Edwin M. LemertTeori Labeling digagas oleh Edwin M. Lemert. Dalam pandangan Lemert, penyimpangan bisa terjadi karena masyarakat memberikan cap/label negatif kepada seseorang yang telah melakukan penyimpangan primer primary deviation. Seorang yang telah dicap sebagai pencuri, penipu, pendusta, perampok, dan lain sebagainya, akan cenderung mengulangi lagi perbuatannya penyimpangan sekunder/secondary deviation, karena masyarakat tidak mempercayainya lagi sebagai orang teori Labeling, Lemert memperkenalkan konsep penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer ialah pengalaman yang terhubung dengan perilaku yang terbuka. Adapun penyimpangan sekunder peran yang diciptakan untuk menangani kecaman masyarakat terhadap Teori AnomieRobert K. Merton merumuskan teori Anomie untuk menjelaskan penyebab perilaku menyimpang. Menurut dia, perilaku menyimpang merupakan pencerminan tidak adanya kaitan antara aspirasi yang ditetapkan kebudayaan dan cara yang dibenarkan struktur sosial untuk mencapai tujuan itu. Merton berpendapat, struktur sosial dapat menghasilkan tekanan sehingga mendorong seseorang melakukan penyimpangan. Jadi, teori Anomie menjelaskan bahwa penyimpangan merupakan akibat dari berbagai ketegangan dalam struktur sosial. Perilaku menyimpang terjadi sebab adanya ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara yang dipakai untuk mencapai tujuan Teori Fungsi Emile DurkheimMenurut Emile Durkheim, kesadaran moral setiap individu berbeda satu dengan yang lain karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berlainan, seperti faktor keturunan,lingkungan fisik, dan lingkungan sosial. Oleh karena, perilaku menyimpang akan tetap ada kapan pun dan semua tempa, sekaligus sangat sulit dihilangkan. Namun, dengan adanya berbagai penyimpangan, moralitas dan hukum beserta lembaga penegaknya dapat berkembang secara perilaku menyimpang, dalam pandangan Durkheim, justru bisa berfungsi memperkokoh nilai dan norma sosial; memperjelas batas-batas moral di masyarakat; mendorong perubahan sosial; serta melahirkan solidaritas masyarakat untuk menghadapi penyimpangan sosial. Hubungan Penyimpangan Sosial dan Norma Masyarakat Pertanyaan penting dalam studi tentang penyimpangan sosial adalah kenapa, dalam konteks yang sama, ada orang yang memiliki perilaku menyimpang dan ada yang tidak?Secara umum, perilaku penyimpang atau penyimpangan sosial dikaitkan dengan pelanggaran satu atau lebih norma yang berlaku dalam masyarakat. Norma adalah aturan perilaku yang memandu tindakan orang. Sumner 1906 memecah norma menjadi tiga kategori folkways, mores, dan adalah norma sehari-hari yang tak menimbulkan banyak keributan jika dilanggar. Adapun mores merupakan norma "moral" yang dapat menghasilkan lebih banyak kemarahan jika dilanggar. Sementara Laws hukum dianggap sebagai norma terkuat karena didukung adanya sanksi resmi atau respons formal dari lembaga penegaknya. Penyimpangan terjadi saat pelanggaran terhadap aturan-aturan yang diberlakukan di masyarakat itu dilanggar. Pelanggaran itu bisa sepele dan juga bisa serius. Namun, penyimpangan justru dilihat dengan sudut pandang berbeda di konsepsi konstruksionisme sosial. Perspektif ini menilai perilaku menyimpang terjadi karena definisi penyimpangan diterapkan pada perbuatan itu. Maka, dalam konstruksionisme sosial, kajian soal penyimpangan bukan tentang mengapa individu tertentu melanggar norma, melainkan bagaimana norma-norma dibangun, demikian sebagaimana dikutip dari Introduction to Deviance terbitan Sage Publishing. - Pendidikan Kontributor Balqis FallahndaPenulis Balqis FallahndaEditor Addi M Idhom
AnakTunalaras (Klasifikasi, Karakteristik, dan Layanan Pendidikan) Oleh Muchlisin Riadi Mei 11, 2022. Anak tunalaras atau anak dengan kelainan perilaku sosial (tunasosial) adalah sebutan untuk individu yang terindikasi memiliki gangguan, hambatan atau berkelainan dalam hal mengontrol emosi dan perilaku sehingga kurang mampu dalam mematuhi
Perilaku menyimpang atau biasa dikenal dengan istilah penyimpangan sosial merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada di lingkungan masyarakat atau suatu kelompok maupun aturan yang telah diinstitusikan. Pada dasarnya, perilaku menyimpang sering kali dikaitkan dengan perbuatan maupun tindakan yang negatif. Akan tetapi, tahukah Grameds bahwa perilaku ini tidak selalu bernilai negatif? Ada beberapa perilaku menyimpang yang memiliki nilai positif karena salah satu ciri dari perilaku iniadalah dapat diterima dan bisa juga ditolak oleh kelompok atau masyarakat tertentu. Penasaran dengan penjelasannya? Bagaimana bentuk positif dan negatifnya? Simak penjelasan perilaku menyimpang secara lengkap berikut ini. Pengertian Perilaku Menyimpang Secara Umum dan Menurut Para Ahli1. Bruce J. Cohen2. Gillin3. Lewis Coser4. James Vander Zanden5. Paul B. Horton6. Robert Lawang7. Nasution8. Ronald A. Hardert9. Marshall B. Clinard dan Robert F. MeierBentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang1. Perilaku Menyimpang Berdasarkan Sifata. Perilaku menyimpang positifb. Perilaku menyimpang negatif1 Penyimpangan primer2 Penyimpangan sekunder2. Perilaku Menyimpang Berdasarkan Perilakua. Individual deviation atau penyimpangan individualb. Group deviation atau penyimpangan kelompokc. Combined deviation atau penyimpangan campuranPenyebab Perilaku Menyimpang1. Adanya Perubahan Nilai dan Norma Sosial2. Proses Sosialisasi yang Tidak Sempurna3. Teori Labeling4. Teori Anomie5. Teori Differential associationFaktor Penyebab Perilaku Menyimpang Menurut Casare Lombroso1. Faktor Biologis2. Faktor Psikologis3. Faktor Sosiologis Pengertian Perilaku Menyimpang Secara Umum dan Menurut Para Ahli Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada di masyarakat maupun di suatu kelompok atau bahkan aturan yang telah diinstitusikan, yaitu peraturan yang telah disepakati bersama dalam sistem sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, perilaku ini dapat didefinisikan sebagai tingkah laku, tanggapan maupun perbuatan yang dilakukan oleh seseorang pada lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma serta hukum yang ada di masyarakat. Menurut buku Psikologi Olahraga Pengembangan Diri dan Prestasi 2021 yang ditulis oleh Dian Permana dan Arif Fajar Prasetyo, merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai kepatutan dan nilai kesusilaan. Menurut buku Sosiologi Komunitas Menyimpang 2018 yang ditulis oleh Suardi Dwi J. Narwoko, perilaku menyimpang merupakan perilaku warga atau masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan tata aturan, kebiasaan maupun norma sosial yang berlaku. Dalam kehidupan bermasyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh adanya aturan atau norma untuk berperilaku atau berbuat sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat umum. Jika ada tindakan yang tidak sesuai dengan nilai maupun norma yang ada di masyarakat, maka tindakan tersebut disebut sebagai penyimpangan sosial atau anti sosial atau non konformitas. Contohnya, di tengah kehidupan masyarakat yang terkadang Grameds akan menjumpai tindakan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Seperti siswa yang menyontek ketika ujian, mencuri, berbohong atau bahkan mengganggu siswa lainnya. Penyimpangan pada norma maupun nilai masyarakat tersebut disebut sebagai deviasi atau deviation. Sementara itu, pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut dengan devian atau deviant. Kebaikan dari perilaku ini disebut sebagai konformitas. Konformitas merupakan bentuk interaksi sosial yang di dalamnya ada seseorang yang berperilaku sesuai dengan harapan suatu kelompok. Perilaku ini juga didefinisikan oleh para ahli. Beberapa ahli, seperti Gillin, Bruce J. Cohen hingga Nasution mengemukakan pendapatnya tentang pengertian perilaku menyimpang. Berikut penjelasannya. 1. Bruce J. Cohen Menurut Bruce merupakan setiap perilaku atau perbuatan yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat maupun kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat. 2. Gillin Menurut Gillin, merupakan perilaku yang menyimpang dari nilai sosial keluarga maupun norma yang ada di masyarakat dan menjadi penyebab memudarkan solidaritas kelompok atau ikatan kelompok. 3. Lewis Coser Lewis Coser berpendapat bahwa adalah salah satu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk menyesuaikan kebudayaan dengan adanya perubahan sosial. 4. James Vander Zanden Zenden mendefinisikan sebagai perilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai hal yang tercela serta perbuatan yang berada di luar batas toleransi. 5. Paul B. Horton Horton mengutarakan pendapat bahwa penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai bentuk pelanggaran terhadap norma kelompok maupun norma yang ada di masyarakat. 6. Robert Lawang Penyimpangan sosial versi Robert Lawang merupakan semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial serta menimbulkan sebuah usaha dari mereka yang memiliki wewenang dalam sistem tersebut untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut. 7. Nasution Menurut Nasution, perilaku ini adalah perbuatan yang menyimpang serta bertentangan dengan nilai kebaikan yang berlaku di lingkungan masyarakat. 8. Ronald A. Hardert Perilaku menyimpang merupakan setiap tindakan yang melanggar keinginan bersama, sehingga perilaku tersebut dianggap menodai kepribadian kelompok dan pelaku akan diberikan sanksi tertentu. 9. Marshall B. Clinard dan Robert F. Meier Marshall B. Clinard dan Robert F. Meier menjelaskan bahwa penyimpangan sosial memiliki empat sudut pandang berbeda, bergantung bagaimana cara seseorang memahami perilaku tersebut. Berikut empat sudut pandang yang dijelaskan oleh Clinard dan Meier. Pertama, sudut pandang secara statistikal yang mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai segala bentuk perilaku yang bertolak belakang dari perilaku maupun tindakan yang umum dilakukan oleh masyarakat. Kedua, sudut pandang secara absolut yang mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai segala bentuk perilaku yang dianggap sebagai tindakan menyimpang norma atau aturan yang ada dari suatu kelompok maupun lingkungan masyarakat. Ketiga, sudut pandang dari para kaum reaktivis yang mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai suatu gejala sosial yang terjadi dikarenakan adanya tindakan seseorang atau individu yang mengakibatkan reaksi dari lingkungan masyarakat di mana ia berada. Keempat, sudut pandang secara normatif yang mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai suatu tindakan menyimpang yang dilakukan oleh seseorang karena melanggar norma maupun aturan yang ada di lingkungan masyarakat. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang Perilaku ini dapat dibagi menjadi dua berdasarkan perilaku serta sifatnya. Berikut penjelasan bentuk-bentuknya. 1. Perilaku Menyimpang Berdasarkan Sifat Berdasarkan sifat terbagi menjadi dua macam, yaitu perilaku negatif dan perilaku positif. a. Perilaku menyimpang positif Perilaku positif adalah perilaku menyimpang yang memberikan maupun memiliki dampak positif pada kehidupan sosial, karena memiliki unsur yang inovatif dan ide yang muncul juga kreatif, sehingga dapat memperkaya wawasan masyarakat. Perilaku positif juga terarah terutama pada nilai yang ingin dicapai bersama maupun kepentingan sosial dan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang ideal dalam masyarakat. Perilaku positif biasanya akan diterima oleh masyarakat, karena bentuk dari perkembangan dan penyesuaian zaman. b. Perilaku menyimpang negatif Perilaku negatif adalah kebalikan dari perilaku positif. Perilaku negatif akan memberikan dampak negatif pada sistem sosial, sebab memiliki unsur yang sifatnya merendahkan dan akan menyebabkan hal buruk terjadi, contohnya seperti pemerkosaan, perampokan maupun pencurian. Perilaku negatif dibedakan menjadi dua sesuai dengan sifatnya, yaitu penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder. Berikut penjelasannya. 1 Penyimpangan primer Penyimpangan primer adalah penyimpangan negatif yang dilakukan oleh seseorang dan sifatnya hanyalah sementara dan tidak terus menerus. Penyimpangan primer memiliki sifat yang tidak terlalu signifikan serta tidak terlalu merugikan orang lain. 2 Penyimpangan sekunder Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan negatif yang dilakukan oleh seorang individu yang sifatnya nyata dan sering dilakukan dan memiliki kemungkinan untuk merugikan diri sendiri serta orang lain. Penyimpangan sekunder adalah suatu hal yang tidak dapat ditoleransi, sebab telah melanggar norma maupun peraturan yang ada, seperti hukum yang tertuang dalam UUD 1945. 2. Perilaku Menyimpang Berdasarkan Perilaku Bentuk perilaku menyimpang yang kedua adalah perilaku berdasarkan perilakunya. Bentuk penyimpangan sosial satu ini dibagi menjadi tiga macam yaitu penyimpangan campuran, penyimpangan kelompok dan penyimpangan individual. Berikut penjelasannya. a. Individual deviation atau penyimpangan individual Bentuk penyimpangan perilaku individu merupakan perilaku yang biasanya hanya dilakukan oleh satu orang yang tidak dapat mematuhi norma atau nilai yang berlaku pada suatu lingkungan. Contohnya adalah ketika ada seorang siswa yang sedang berbuat curang seperti mencontek ketika mengerjakan ujian, baik itu secara pribadi maupun mencontek hasil pekerjaan teman. b. Group deviation atau penyimpangan kelompok Penyimpangan kelompok adalah perilaku yang biasanya dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak dapat mematuhi norma atau nilai yang berlaku pada suatu lingkungan masyarakat dan biasanya didasarkan oleh perasaan serta dorongan secara kolektif. Contohnya adalah siswa Sekolah Menengah Atas secara berkelompok mengadakan balapan motor liar dan mengganggu lalu lintas jalan raya serta pengendara yang lain. c. Combined deviation atau penyimpangan campuran Perilaku campuran adalah perilaku menyimpang yang pada umumnya dilakukan oleh individu atau seseorang yang sudah menjadi bagian dari suatu kelompok yang tidak dapat mematuhi norma maupun nilai yang berlaku pada suatu lingkungan. Contohnya seperti seseorang yang memutuskan untuk bergabung dalam organisasi atau kelompok ekstrimis agama, sehingga pandangan individu tersebut menjadi tertutup dengan nilai yang ditanam oleh organisasi tersebut. Maka dari itu, penyimpangan campuran ini akan merugikan orang lain maupun kelompok agama yang memiliki pandangan berbeda dengan individu tersebut. Perilaku menyimpang bisa terjadi karena ada pemicu atau penyebab. Berikut adalah beberapa penyebab dari perilaku menyimpang. 1. Adanya Perubahan Nilai dan Norma Sosial Dengan perkembangan zaman, seringkali ada beberapa kelompok masyarakat yang kesulitan atau bahkan tidak dapat mengikuti perkembangan zaman tersebut. Jika hal itu terjadi maka dapat membuat norma maupun nilai yang mereka miliki menjadi berbeda dari masyarakat pada umumnya dan sering kali dikelompokkan menjadi orang-orang yang memiliki perilaku menyimpang. Contohnya seperti orang-orang yang menyuarakan pendapatnya tentang emansipasi wanita, tetapi ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak setuju terhadap opini tersebut. Namun, karena perkembangan zaman, kelompok yang tidak setuju tersebut menjadi minoritas dan dianggap sebagai penyimpangan sosial. 2. Proses Sosialisasi yang Tidak Sempurna Penyebab kedua dari perilaku menyimpang adalah karena seorang individu tidak mendapatkan edukasi atau sosialisasi yang baik tentang norma dan nilai yang baik dan benar. Contohnya ketika ada seorang anak yang kurang mendapatkan pengetahuan dari orang tuanya dan hal ini tentu saja perlu dihindari. Sebab, keluarga adalah agen sosialisasi utama yang menjadi penentu penilaian dari anak tersebut. Jadi, ketika ada seorang anak yang tidak memiliki nilai maupun norma yang dipahami dengan baik, maka norma menyimpang akan dengan mudah tertanam dalam diri sang anak. Oleh sebab itu, orang tua perlu menanamkan pengetahuan tentang norma yang benar dan baik. 3. Teori Labeling Teori labeling merupakan teori yang menggambarkan tentang penyimpangan yang terjadi ketika individu atau seseorang sudah dibentuk dengan stigma maupun cap negatif yang diberikan oleh orang-orang di sekitarnya. Contohnya adalah ketika dalam suatu lingkungan masyarakat, ada stigma di mana orang yang memiliki tato adalah orang yang jahat atau orang yang kurang baik, padahal tidak semua orang bertato memiliki sifat jahat. Akan tetapi, karena stigma tersebut, membuat individu yang memiliki tato menjadi terdorong untuk tidak peduli terhadap norma, sebab apapun yang ia perbuat akan selalu dianggap sebagai suatu hal yang negatif atau buruk. 4. Teori Anomie Teori anomie adalah teori yang menggambarkan tentang penyimpangan yang dapat terjadi ketika seorang individu atau kelompok tidak memiliki norma yang dapat mereka pegang serta dijadikan sebagai pedoman dalam hidup di suatu lingkungan masyarakat, sehingga memiliki kemungkinan untuk melakukan perilaku menyimpang. Contohnya adalah ketika seseorang yang baru pindah ke suatu daerah yang tidak memiliki batasan tertentu. Ketika di tempatnya dahulu, orang tersebut harus pulang sebelum jam malam yaitu jam sepuluh malam. Namun saat ini, tidak ada peraturan yang mengatur tentang jam pulang, sehingga individu tersebut tidak mengetahui batasan yang membuat dirinya melakukan perilaku menyimpang. 5. Teori Differential association Penyebab kelima adalah teori yang menggambarkan tentang penyimpangan yang dapat terjadi ketika seorang individu dapat dipengaruhi untuk melakukan perilaku menyimpang, apabila individu tersebut terus menerus berinteraksi dengan individu lain yang memiliki sifat menyimpang. Contohnya ketika ada seseorang yang biasanya selalu masuk sekolah tepat waktu. Kemudian, orang tersebut bergaul dengan siswa lain yang memiliki kebiasaan sebaliknya. Oleh sebab itu, kebiasaan dari siswa yang biasa terlambat akan mengubah perspektif dari siswa yang rajin dan menganggap bahwa datang terlambat bukanlah hal buruk. Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Menurut Casare Lombroso Ada tiga faktor utama yang menyebabkan perilaku menyimpang menurut Casare Lombroso yaitu seorang kriminolog asal Italia dan pendiri Mazhab Kriminologi Positivis Italia. Ketiga faktor utama dari penyebab perilaku menyimpang adalah faktor biologis, faktor sosiologis dan faktor psikologis. Berikut penjelasannya. 1. Faktor Biologis Faktor biologis dijelaskan oleh Lombroso sebagai si penjahat sejak lahir. Lombroso menjelaskan bahwa ada ciri-ciri tertentu yang dapat mengidentifikasikan seseorang ketika orang tersebut akan menjadi seorang penjahat atau tidak berdasarkan ciri fisiknya. Ciri fisik yang dimaksudkan oleh Lombroso adalah berupa bentuk seseorang di usia muda, atau bagaimana bentuk alis dari seseorang apakah menyambung atau tidak dan masih banyak lagi. 2. Faktor Psikologis Faktor psikologis dijelaskan bahwa seorang individu yang akan melakukan perilaku menyimpang biasanya berkaitan erat dengan kepribadiannya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, contohnya seperti kepribadian yang retak atau individu tersebut memang memiliki kepribadian yang kemungkinan besar melakukan perilaku menyimpang atau karena faktor trauma dan lainnya. 3. Faktor Sosiologis Faktor sosiologis merupakan faktor seseorang yang akan melakukan perilaku menyimpang yang berkaitan erat dengan bagaimana individu tersebut melakukan sosialisasi dengan orang-orang yang kurang tepat. Lombroso menjelaskan bahwa seorang individu yang telah melakukan perilaku menyimpang akan sulit untuk berubah, sebab orang tersebut tidak memiliki norma yang berlaku di tengah masyarakat serta harus belajar kembali tentang bagaimana cara tidak melakukan perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang tentu saja akan memunculkan berbagai dampak positif maupun negatif bagi individu yang melakukannya atau masyarakat sekitar. Dampak positif dari perilaku menyimpang tentu saja akan mudah diterima oleh masyarakat. Sementara itu, dampak negatif akan membuat masyarakat menuntut pelaku mendapatkan sanksi yang sesuai. Apabila Grameds tertarik untuk mempelajari materi-materi ilmu sosial yang lain atau ingin mendalami materi perilaku menyimpang, maka Grameds dapat membuka wawasan dan mencari informasi dengan membaca buku. Buku-buku terkait perilaku menyimpang dan ilmu Sosiologi bisa Grameds dapatkan di Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa BACA JUGA Penyimpangan Sosial Bentuk, Contoh, Penyebab, dan Dampaknya Pengertian Stigma Faktor Pembentuk, Jenis, Dampak, dan Contohnya Pengertian & Jenis Pengendalian Sosial Preventif, Represif, Koersif Pengertian Prejudice Aspek, Jenis, dan Indikator Pelakunya Permasalahan Sosial Pengertian, Faktor, Penyebab, Dampak, dan Solusi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Ruanglingkup prilaku organisasi Menurut S.P. Robin dalam teori model 3 level tentang mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu Dalam postingan berikut ini, akan saya tampilkan mengenai salah satu materi yang diajarkan untuk siswa SMA/ MA Kelas X, tepatnya yakni materi tentang perilaku menyimpang. Secara eksplisit mungkin sudah mampu kita terka mengenai apa itu perilaku menyimpang, namun untuk lebih jelasnya lagi, silakan bisa baca materi berikut ini, Pengertian Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat. Sedangkan pelaku yang melakukan penyimpangan itu disebut devian deviant. Adapun perilaku yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat disebut konformitas. Ada beberapa definisi perilaku menyimpang menurut beberapa tokoh sosiologi, antara lain sebagai berikut James Vender Zender, Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang. Bruce J Cohen, Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Robert Lawang, Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut. Ciri-ciri Perilaku Menyimpang Terdapat beberapa ciri, perilaku seseorang itu dikategorikan sebagai perilku menyimpang. Menurut Paul B Horton penyimpangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Penyimpangan harus dapat didefinisikan, artinya penilaian menyimpang tidaknya suatu perilaku harus berdasar kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya. Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak, artinya perbedaannya ditentukan oleh frekuensi dan kadar penyimpangan. Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal, artinya budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan. Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka. Penyimpangan sosial bersifat adaptif, artinya perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. Sifat-sifat Penyimpangan Penyimpangan sebenarnya tidak selalu berarti negatif, melainkan ada yang positif. Dengan demikian, penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpangan positif dan penyimpangan negatif. Penyimpangan positif, Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan, meskipun cara yang dilakukan menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh seorang ibu yang menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan keluarga. Penyimpangan negatif, Penyimpangan negatif merupakan tindakan yang dipandang rendah, melanggar nilai-nilai sosial, dicela dan pelakunya tidak dapat ditolerir masyarakat. Contoh pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan sebagainya. Jenis-jenis Perilaku Menyimpang Menurut Lemert 1951 Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyimpangan primer dan sekunder. Penyimpangan Primer, Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya pengemudi yang sesekali melanggar lalu lintas. Penyimpangan Sekunder, Penyimpangan yang dilakukan secara terus menerus sehingga para pelakunya dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Misalnya orang yang mabuk terus menerus. Contoh seorang yang sering melakukan pencurian, penodongan, pemerkosaan dan sebagainya. Sedangkan menurut pelakunya, penyimpangan dibedakan menjadi penyimpangan individual dan penyimpangan kelompok. Penyimpangan individual, Penyimpangan individual adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu tertentu terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh seseorang yang sendirian melakukan pencurian. Penyimpangan kelompok, Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap norma-norma masyarakat. Contoh geng penjahat. Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang a. Penyimpangan sebagai akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna Karena ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, seorang individu tidak mampu membedakan perilaku yang pantas dan yang tidak pantas. Ini terjadi karena seseorang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna dimana agen-agen sosialisasi tidak mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Contohnya seseorang yang berasal dari keluarga broken home dan kedua orang tuanya tidak dapat mendidik si anak secara sempurna sehinga ia tidak mengetahui hak-hak dan kewajibanya sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat. Perilaku yang terlihat dari anak tersebut misalnya tidak mengenal disiplin, sopan santun, ketaatan dan lain-lain. b. Penyimpangan karena hasil proses sosialisasi subkebudayaan menyimpang Subkebudayaan adalah suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan. Unsur budaya menyimpang meliputi perilaku dan nilai-nilai yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang bertentangan dengan tata tertib masyarakat. Contoh kelompok menyimpang diantaranya kelompok penjudi, pemakai narkoba, geng penjahat, dan lain-lain. c. Penyimpangan sebagai hasil proses belajar yang menyimpang Proses belajar ini melalui interaksi sosial dengan orang lain, khususnya dengan orang-orang berperilaku menyimpang yang sudah berpengalaman. Penyimpangan inipun dapat belajar dari proses belajar seseorang melalui media baik buku, majalah, koran, televisi dan sebagainya. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang Terdapat banyak sekali perilaku menyimpang yang muncul di masyarakat, diantaranya yaitu, a. Penyalahgunaan Narkoba Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama. Dampak negatif yang ditimbulkan akan menyebabkan berkurangnya produktivitas seseorang selama pemakaian bahan-bahan tersebut bahkan dapat menyebabkan kematian. b. Penyimpangan seksual Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Penyebab penyimpangan seksual antara lain adalah pengaruh film-film porno, buku dan majalah porno. c. Alkoholisme Alkohol disebut juga racun protoplasmik yang mempunyai efek depresan pada sistem syaraf. Orang yang mengkonsumsinya akan kehilangan kemampuan mengendalikan diri, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Sehingga seringkali pemabuk melakukan keonaran, perkelahian, hingga pembunuhan. d. Kenakalan Remaja Gejala kenakalan remaja tampak dalam masa pubertas 14 – 18 tahun, karena pada masa ini jiwanya masih dalam keadan labil sehingga mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif. Penyebab kenakalan remaja antara lain sebagai berikut. Sebagai tambahan wawasan, silakan baca contoh kasus berikut ini, Penugasan Bagaimana pemahaman mu tentang perilaku menyimpang? Apa saja sebab-sebab seseorang melakukan perilaku menyimpang? Analisislah contoh kasus di atas menggunakan pemahaman akan perilaku menyimpang yang kamu kuasai! Daftar Pustaka,
Seorangindividu melakukan tindakan perilaku menyimpang karena hasil ia belajar semasa kecil, ia melihat orang-orang di lingkungan tempat tinggal melakukan perilaku menyimpang pula Berdasarkan contoh tersebut, teori perilaku menyimpang yang sesuai adalah? Asosiasi diferensial Labelling Konflik Fungsionalisme Struktural Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: A. Asosiasi
Tujuan dari makalah ini adalah agar kelak kehidupan di masyarakat dapat terkontrol dengan baik dan jauh dari perilaku individu yang menyimpang yang dapat merugikan para generasi mudah itu sendiri, karena generasi muda tersebut adalah para penerus bangsa. Oleh sebab itu, para remaja harus dihindarkan dari perilaku-perilaku menyimpang yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain. bahwa perilaku individu yang menyimpang bukanlah sebuah masalah yang saja baru muncul. Masalah ini telah lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah penyimpangan ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah tidak ada tindakan yang menanganinya. Ada banyak jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat dan telah banyak pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan tersebut. Pada kenyataannya, hingga saat ini penyimpangan tersebut masih terus terjadi meskipun aturan atau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan buruknya perilaku-perilaku yang menyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan tersebut. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free MAKALAH PERILAKU ORGANISASI 4PERILAKU INDIVIDU YANG MENYIMPANGWINA KARTIKADosen Pengampu Dr. Sentot Imam Wahjono, MUHAMMADIYAH SURABAYAAPRIL 2022 TUJUANTujuan dari makalah ini adalah agar kelak kehidupan di masyarakat dapat terkontroldengan baik dan jauh dari perilaku individu yang menyimpang yang dapat merugikan paragenerasi mudah itu sendiri, karena generasi muda tersebut adalah para penerus sebab itu, para remaja harus dihindarkan dari perilaku-perilaku menyimpang yangdapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain. bahwa perilaku individu yang menyimpangbukanlah sebuah masalah yang saja baru muncul. Masalah ini telah lama lahir dan hadirdalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah penyimpangan ini tetap saja adadan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah tidak ada tindakan yang banyak jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat dantelah banyak pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan tersebut. Padakenyataannya, hingga saat ini penyimpangan tersebut masih terus terjadi meskipun aturanatau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku. Hal ini mungkin disebabkan olehkurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan buruknya perilaku-perilaku yangmenyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan tersebut LITERATURMasalah sosial merupakan ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan ataumasyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial merupakanakibat interaksi sosial antara individu, individu dengan kelompok maupun antarkelompok. Kepincangan-kepincangan yang dianggap sebagai masalah sosial olehmasyarakat tergantung dari system sosial masyarakat tersebut. Ada beberapa persoalanyang dihadapi oleh masyarakat-masyarakat yang pada umumnya sama misalnya,kemiskinan, kriminalitas, masalah kependudukan, masalah generasi muda dalammasyarakat modern. Perilaku menyimpang pada remaja merupakan masalah sosial yangsering kita temui dalam kehidupan bermasyarakat. Masalah sosial merupakan masalah yangidentik dengan perilaku para remaja ini sedang dicari jalan keluarnya. Namun untukmengetahui dan mencegah perilaku menyimpang yang juga merupakan masalah sosial inimaka terlebih dahulu harus di telusuri penyebab mengapa seseorang bisa sampai berbuatatau berperilaku menyimpang. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumbermasalah sosial karena dapat membahayakan masyarakat secara umum. Disebut perilakumenyimpang karena ada norma dan niali-nilai yang tidak di ikuti atau melanggar dariketentuan norma dan nilai-nilai yang sudah berlaku di dalam ketentuan yang tidak sesuai dengan norma dan nilai di dalam tatanan masyarakat tersebutberarti telah menyimpang. Apalagi dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini yang maju begitu pesat dansudah merambah kedalam kehidupan masyarakat kalangan atas maupunmasyarakat kalangan bawah. Hal ini ditandai dengan adanya kemajuan teknologikomunikasi. Transportasi yang mengundang masyarakat semakin konsumtif. Sehinggamempengaruhi perilaku dan gaya hidup mereka terutama para remaja yang sedang dalammasa transisi. Pada zaman yang sudah semakin maju seperti ini remaja dapatmenggunakan teknologi apa saja yang dapat menyalurkan kepentingnnya, sehingga kadangdalam menggunakannya yang tanpa batas membuat mereka bertindak sesuai denganumurnya, maka munculah perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang adadalam masyarakat sehingga melanggar hukum yang ada dalam masyarakat. Hal inilah yangdisebut dengan kenakaln remaja. Apa yang menyebabkan seorang remaja berperilakumenyimpang selain dengan adanya modernisasi ? Masalah-masalah apa saja yangterjadi pada masa remaja ? Dan bagaimana cara mengatasi perilaku menyimpang yangdilakukan para remaja?.PERILAKU INDIVIDU YANG MENYIMPANGA. Pengertian Perilaku MenyimpangPerilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangansosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan,baik dalam sudut pandang kemanusiaan agama secara individu maupunpembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial. Dalam Kamus BesarBahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan,atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat. Secara umum perilaku individuatau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlakusecara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita menurut pendapat para ahli mengenai perilaku menyimpanga. Paul B. Horton, ia mendefinisikan bahwa perilaku menyimpang adalahperilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran-pelanggaran terhadapnorma-norma kelompok ataupun Bruce J. Cohen, ia berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah setiapperilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendakmasyarakat atau kelompok tertentu dalam Robert Lawang, ia menyatakan bahwa perilaku menyimpang adalahsemua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalamsuatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenangdalam sistem tersebut untuk memperbaiki perilaku tersebut. d. James Van der Sander, ia berpendapat bahwa yang dimaksud perilakumenyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luarbatas-batas toleransi oleh sejumlah atau sebagian besar orang menyimpang sering terjadi pada remaja baik dikalangan atasmaupun dikalangan bawah contohnya saja di kota-kota besar. Di kota-kota besarterdapat banyak sekali kasus pergaulan bebas. Dikalangan remaja telah mencapaidititik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas. Mereka begitu mudahmemasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunyabukan hanya dari kalangan SMA, bahkan sudah merambat ke kalangan Penyebab Perilaku MenyimpangAda beberapa faktor yang menyebabkan individu atau kelompok melakukanpenyimpangan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain1. Individu biasanya menghayati nilai-nilai dari beberapa orang yang cocokdengan dirinya. Bilamana sebagian besar teman menyimpang, maka individutersebut kemungkinan besar akan menjadi Adanya imitasi atau meniru perilaku orang lain. Peniruan perilaku ini banyakdilakukan oleh individu yang masih berusia Masyarakat yang memiliki banyak nilai dan norma, di mana di antara satudengan lainnya saling bertentangan. Tidak terdapat seperangkat nilai dannorma yang dipatuhi secara teguh dan diterima secara luas. Kondisi initerjadi pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan darimasyarakat tradisional ke masyarakat Anggota masyarakat Indonesia yang mempunyai mental mengambil jalanpintas. Anggota masyarakat yang ingin cepat memperoleh kedudukan ataukekayaan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma Adanya pemberian cap atau label oleh masyarakat terhadap individu ataukelompok. Pemberian cap atau label ini yang menyebabkan individu ataukelompok melakukan Penyimpangan sosial terjadi disebabkan karena keterikatan individuterhadap kelompoknya Sifat-Sifat Perilaku Menyimpang 1. Penyimpangan yang bersifat positif, adalah suatu perbuatan yang tidak sesuaidengan aturan atau norma yang berlaku umum yang mempunyai dampak positifterhadap sistem sosial di mana ia tinggal. Seseorang dikatakan menyimpangsecara positif ketika ia merealisasikan cita-citanya akan tetapi masyarakat belumbisa menerima cara yang ia pergunakan ataupun cita-cita yang ia penyimpangan yang bersifat positif adalah seorang wanita yangbercita-cita sekolah setinggi-tingginya dan menjadi dokter spesialis atau wanitakarier. Bagi sebagian masyarakat perbuatan sang wanita adalah suatupenyimpangan, namun dari penyimpangan tersebut ada dampak positif yangmuncul dari dalam dirinya yaitu emansipasi wanita. Karena ia telah bersifat muliayaitu mau menjadi seorang dokter atau bersosial kepada orang lain ataumasyarakat dengan menjadi seorang Penyimpangan yang bersifat negative, adalah suatu perbuatan ataukecenderungan bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah danberakibat buruk sehingga mengganggu sistem sosial yang ada. Penyimpanganterhadap kaidah hukum positif maka akan nada hukum dan sanksi yang jelas dariNegara. Contoh penyimpangan yang bersifat negatif adalah pencurian,pembunuhan, prostitusi, pemerkosaan, pemabuk, penjudi, dan Macam-Macam Perilaku MenyimpangPerilaku menyimpang dapat kita golongkan atas tindakan kriminal ataukejahatan, penyimpangan seksual, penyimpangan dalam bentuk pemakaian,dan pengedaran obat terlarang, serta penyimpangan dalam gaya Tindakan kriminal atau kriminal maupun kejahatan umumnya bertentangan dengannormasosial, dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Yangtermasuk ke dalam tindakan kriminal antara lain pencurian, penganiayaan,pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, dan perampokan. Tindakankejahatan ini biasanya menyebabkan pihak lain kehilangan harta benda,cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa. Tindak kejahatan mencakup pulasemua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan kestabilannegara, seperti korupsi, makar, subversi, dan terorisme. Emile Durkheimmenyebut penyimpangan sebagai kejahatan, sedangkan ahli sosiologi lainmembuat klasifikasi berbeda. Light, Keller, dan Calhoun membedakan tipekejahatan menjadi empat yaitu Kejahatan tanpa korban crime without victim. Kejahatan ini tidak mengakibatkan penderitaan pada korban,contohnya perbuatan berjudi, penyalahgunaan obat bius, mabuk-mabukan. Meskipun tidak membawa korban, perilaku-perilaku initetap digolongkan sebagai perilaku menyimpang oleh seperti ini dapat mengorbankan orang lain apabilamenyebabkan tindakan negatif lebih lanjut.Kejahatan terorganisasi organized crimePelaku kejahatan merupakan komplotan yang secaraberkesinambungan dengan melakukan berbagai cara untukmendapatkan uang atau kekuasaan dengandengan jalan menghindari hukum. Misalnya komplotan korupsi peminjaman uang dengan bunga tinggi rentenir. Kejahatan terorganisasiyang melibatkan hubungan antarnegara disebut kejahatanterorganisasi transnasional. Contoh penjualan bayi ke luar negeri,jaringan narkoba internasional.Kejahatan kerah putih white collar crime Kejahatan ini merupakan tipe kejahatan yang mengacu padakejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang atau orang yangberstatus tinggi dalam rangka pekerjaannya. Contoh penghindaranpajak, penggelapan uang perusahaan oleh pemilik perusahaan, ataupenjabat negara yang melakukan korupsi.Kejahatan korporat corporate crimeKejahatan ini merupakan jenis kejahatan yang dilakukan atasnama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekankerugian. Misalnya suatu perusahaan membuang limbah racun kesungai dan mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagaijenis Penyimpangan SeksualPenyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazimdilakukan. Contoh Perzinahan ialah hubungan seksual di luar nikah.Lesbianisme ialah hubungan seksual yang dilakukan oleh sesamawanita.Homoseksual ialah hubungan seksual yang dilakukan oleh sesamalelaki.Kumpul kebo ialah hidup seperti suami istri tanpa nikah. Sodomi ialah hubungan seks melalui anus.Transvestitisme ialah memuaskan keinginan seks denganmenggunakan pakaian lawan jenis.Sadisme ialah pemuasan seks dengan menyakiti orang lain.Pedophilia ialah memuaskan keinginan seks dengan mengadakankontakseksual dengan anak-anak3. Pemakaian dan Pengedaran Obat TerlarangPenyimpangan dalam bentuk pemakaian dan pengedaran obatterlarangmerupakan bentuk penyimpangan dari nilai dan norma sosialmaupun negatifnya bukan hanya pada kesehatan fisik danmental seseorang, tetapilebih jauh pada eksistensi sebuah terlarang adalah narkotikaganja, candu, putaw, psikotropika estasy,amphetamine, magadon, dan alkohol. Penyalahgunaan obat-obat terlarangmemang lebih banyak terjadi padakaum remaja karena perkembangan emosimereka yang belum stabil, cenderung ingin mencoba, kepribadian yangcenderung asosial tidak mempertimbangkan orang lain.4. Penyimpangan Dalam Bentuk Gaya HidupPenyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari biasanyaantara lainsikap arogansi dan eksentrik. Sikap arogansi antara lainkesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kekayaan,kekuasaan dan kepandaian. Sikap arogan bisa saja dilakukan seseorangyang ingin menutupi kekurangan yang dimilikinya. Sikap eksentrik ialahperbuatan yang menyimpang dari biasanya sehingga dianggap aneh, sepertianak-anak memakai anting-anting atau benda lainnya yang biasa dikenakanwanita dan seniman atau pemuda yang berambut panjang. Anthony Giddensmenambahkan satu jenis kejahatan, yaitu kejahatan pemerintahangovernmental crime. Selain itu, denga berkembangnya teknologi informasi,muncul jenis kejahatan baru yang dinamakan kejahatan dunia maya cybercrime. Contoh peryebaran virus komputer, pornografi, pencuriankartukredit, atau merusak sistem sebuah organisasi. Tindakan yangmenyimpang tidak akan terjadi apabila orang-orang memiliki kecenderunganuntuk lebih mementingkan kaidah-kaidah yang dominan dan disertaikesadaran untuk melaksanakannya. Pudarnya kesadaran dan kepercayaanmasyarakat terhadap suatu norma akan menyebabkan masyarakat tersebut hidup dalam ketidakteraturan anomie dan dihadapkan pada berbagaimasalah Pencegahan Perilaku Menyimpang1. merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukankepribadian seorang anak. Kepribadian seorang anak akan terbentukdengan baik apabila ia lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungankeluarga yang baik begitu Lingkungan tempat tinggal dan teman tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadianseseorang untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggaldalam lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya taat dalam melakukanibadah agama dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik makakeadaan ini akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi baiksehingga terhindar dari penyimpangan sosial dan begitu juga Media massa Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadahsosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh akibat media massaadalah apabila kamu ingin menonton acara di televisi dengan memilih acarayang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawapengaruh tidak DAN SARANSecara umum perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengannilai dan norma yang berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalamkehidupan kita sehari-hari. Berikut menurut pendapat para ahli mengenai perilakumenyimpang a. Paul B. Horton, ia mendefinisikan bahwa perilaku menyimpang adalah perilaku yangdinyatakan sebagai pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma kelompokataupun masyarakat. b. Bruce J. Cohen, ia berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah setiap perilakuyang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat ataukelompok tertentu dalam Robert Lawang, ia menyatakan bahwa perilaku menyimpang adalah semuatindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistemsosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem tersebutuntuk memperbaiki perilaku tersebut. Perilaku menyimpang sering terjadi pada remaja baik dikalangan atas maupundikalangan bawah contohnya saja di kota-kota besar. Dikalangan remaja telah mencapaidititik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas. Ada beberapa faktor yangmenyebabkan individu atau kelompok melakukan penyimpangan sosial 1. Individu biasanya menghayati nilai-nilai dari beberapa orang yang cocok dengandirinya. Bilamana sebagian besar teman menyimpang, maka individu tersebutkemungkinan besar akan menjadi Adanya imitasi atau meniru perilaku orang lain. Peniruan perilaku ini banyakdilakukan oleh individu yang masih berusia anak-anak. 3. Masyarakat yang memiliki banyak nilai dan norma, di mana di antara satudengan lainnya saling bertentangan. Tidak terdapat seperangkat nilai dan normayang dipatuhi secara teguh dan diterima secara luas. 4. Anggota masyarakat Indonesia yang mempunyai mental mengambil jalan masyarakat yang ingin cepat memperoleh kedudukan atau kekayaandengan cara-cara yang melanggar norma-norma sosial. 5. Adanya pemberian cap atau label oleh masyarakat terhadap individu ataukelompok. Pemberian cap atau label ini yang menyebabkan individu ataukelompok melakukan penyimpangan. Seseorang dikatakan menyimpang secara positif ketika ia merealisasikan cita-citanyaakan tetapi masyarakat belum bisa menerima cara yang ia pergunakan ataupun cita-citayang ia inginkan. Contoh penyimpangan yang bersifat positif adalah seorang wanita yangbercita-cita sekolah setinggi-tingginya dan menjadi dokter spesialis atau wanita yang bersifat negative, adalah suatu perbuatan atau kecenderunganbertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk sehinggamengganggu sistem sosial yang ada. Penyimpangan terhadap kaidah hukum positif makaakan nada hukum dan sanksi yang jelas dari Negara. Tindak kriminal maupun kejahatanumumnya bertentangan dengan normasosial, dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Emile Durkheim menyebut penyimpangan sebagai kejahatan, sedangkan ahlisosiologi lain membuat klasifikasi Kejahatan tanpa korban crime without victim. Kejahatan ini tidak mengakibatkanpenderitaan pada korban, contohnya perbuatan berjudi, penyalahgunaan obatbius, mabuk-mabukan. Meskipun tidak membawa korban, perilaku-perilaku ini tetapdigolongkan sebagai perilaku menyimpang oleh masyarakat. Misalnya komplotankorupsi peminjaman uang dengan bunga tinggi rentenir. 2. Kejahatan terorganisasi yang melibatkan hubungan antarnegara disebut kejahatanterorganisasi transnasional. Kejahatan ini merupakan tipe kejahatan yang mengacupada kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang atau orang yang berstatustinggi dalam rangka pekerjaannya. Contoh penghindaran pajak, penggelapan uangperusahaan oleh pemilik perusahaan, atau penjabat negara yang melakukankorupsi. Kejahatan ini merupakan jenis kejahatan yang dilakukan atas namaorganisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. 3. Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dalam bentuk pemakaian dan pengedaran obat terlarang merupakanbentuk penyimpangan dari nilai dan norma sosial maupun negatifnyabukan hanya pada kesehatan fisik dan mental seseorang, tetapilebih jauh padaeksistensi sebuah obat terlarang adalah narkotikaganja, candu,putaw, psikotropika estasy, amphetamine, magadon, dan obat-obat terlarang memang lebih banyak terjadi padakaumremaja karena perkembangan emosi mereka yang belum stabil, cenderung inginmencoba, kepribadian yang cenderung asosial tidak mempertimbangkan oranglain. 4. Sikap arogan bisa saja dilakukan seseorang yang ingin menutupi kekurangan yangdimilikinya. Contoh peryebaran virus komputer, pornografi, pencurian kartukredit,atau merusak sistem sebuah organisasi. Keluarga merupakan awal prosessosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak. Lingkungan tempat tinggaljuga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk melakukan penyimpangansosial. Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadahsosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKAColquitt, Jason A. Lepine, Jeffery A. Wesson, Michael J. 2013. Organizational Behavior. McGrawHill. New York. Griffin, Ricky W. & Moorhead, Gregory. 2016. Organizational Behavior. Boston Houghtton Muhlin Company. Harahap, Sofyan Safri, 2016, Manajemen Kontemporer, PT Raja Grafindo Persada, Gareth R. George, Jennifer M.. 2014. Contemporary Management. Global Hill. Lipshitz R, & Strauss O., 2017, Copy with Uncertainty A Naturalistic Decision Making Analysis,Journal of Organization Behavior and Human Decision Process 69. Luthans, Fred. 2001. Organizational Behavior. McGraw-Hill. Twelfth Edition. Singapore. Mohr, Lawrence B. 2012. Explaining Organiztion Behavior. San Fransisco Jossey – BassPublishers Palazzeschi, Letizia. Bucci, Ornella, and Di Fabio, Annamaria. 2018. Re-thinking Innovation inOrganizations in the Industry Scenario New Challenges in a Primary PreventionPerspective. Frontiers in Psychology Journal. January. doi Juergen. 2017. Organizational Change and industry id4. A perspective on possiblefuture challenges for Human Resources Management. Industrie von Morgen. Stephen P. 2014. Organizational Behavior. Pearson Boston. Anis Rahmawati Ningrum, Sentot Imam Wahjono*, Andi Wardhana, Noer Choidah Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. SiantarTop, Tbk di Sidoarjo. Isoquant Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. DOI PDF Journal homepage e-ISSN 2599-0578. ISSN 2599-7496. Vol. 5, Oktober 2021, Publisher UniversitasMuhammadiyah Ponorogo. Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Rahim, Abdul Rahman. Rasulong, Ismail. Indrayani, TriIrfa. 2020. Perilaku Organisasi, di era revolusi industri Penerbit RajaGrafindo Perkasa,Depok, Jakarta, Indonesia. ISBN No. 978-623-231-440-5. pp 274 + xviii. Similarity Check byTurnitin 10% 13/09/2020. Wahjono, Sentot Imam. 2009. Perilaku Organisasi. Graha Ilmu Publisher, Yogyakarta, ISBN 756-594-7, pp 321+ xvii. Link ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Penyimpanganterhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas.

AJJawaban yang tepat adalah A. Asosiasi Diferensial Teori Differential Association menurut Sutherland berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda, penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. DIdalam soal dijelaskan bahwa individu belajar menyimpang dari lingkungan sekitarnya dan melihat individu lain menyimpang, sehingga teori perilaku yang seusai adalah asosiasi diferensial, dimana ia bersosialisasi dan menyatu dengan lingkungan yang diferensial berbeda dengan dirinya. Sehingga jawaban yang tepat adalah A. Asosiasi DiferensialYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!

1bxJOh.
  • 75yywkd9hh.pages.dev/15
  • 75yywkd9hh.pages.dev/109
  • 75yywkd9hh.pages.dev/175
  • 75yywkd9hh.pages.dev/282
  • 75yywkd9hh.pages.dev/168
  • 75yywkd9hh.pages.dev/568
  • 75yywkd9hh.pages.dev/242
  • 75yywkd9hh.pages.dev/490
  • seorang individu melakukan tindakan perilaku menyimpang karena hasil ia belajar